Senin, 23 Juli 2012

keterbutaan


di mana aku terjebak dalam hidupku?

Aku, mungkin tahun 2007 atau 2008, untuk pertama kalinya mengenal istilah ‘light pollution’, polusi cahaya, dari sebuah acara ilmu pengetahuan di telivisi. Itu istilah yang asing bagi kita, bukan hanya karena ia menggunakan bahasa asing, tapi karena keanehan bahan yang didefinisikan sebaga polusi: cahaya. Bukankah sekarang semua pemerintah di manapun di planet bumi ini berlomba-lomba untuk membuat setiap jengkal tanahnya terang benderang? Membebaskan warganya dari kegelapan malam? Bahkan, untuk banyak kasus di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan di Indonesia, masyarakat berswadaya untuk menghadirkan listrik dan menerangi desa mereka. Polusi cahaya memang bukan istilah untuk masyarakat pada umumnya, ia adalah sebuah keluhan, ia adalah sebuah dorongan untuk pergi, ia adalah suatu akibat dari sebab yang bagus. Polusi cahaya adalah sebuah istilah milik para astronom, mereka yang jatuh hati dan selalu mencari ruang untuk menyaksikan bintang, bulan dan benda-benda langit lainnya. Kita akan membicarakan polusi cahaya ini untuk kemudian terkejut bahwa, mungkin, para astronom sebenarnya salah. Bahwa polusi cahaya tidak hanya milik mereka, bahwa polusi cahya tidak hanya membutakan mereka, tapi sepertinya hampir kita semua.

Rabu, 18 Januari 2012

DARI PENGELOLA

Assalamualaykum wr wb

Kami pengelola blog resmi SMA Manarul Qur'an meminta maaf kepada para pengunjung sekalian karena untuk sementara ini belum menyediakan informasi mengenai SMA Manarul Qur'an. Blog sedang dalam proses upgrading dan akan diselesaikan sesegera mungkin. terimakasih.

Wa'alaykumsalam wr wb